Minggu, 13 Januari 2013

Memadukan Islam dan Sains (Beberapa Pendekatan)



Beberapa Pendekatan Memadukan Islam dan Sains
1)      Pendekatan “Sains Islam”
Tokoh :
·         Sayyed Hossein Nasr
·         Ziauddin Sardar
·         Maurice Bucaille
Gagasan :
·         Perlunya etika islam untuk mengawal sains.
·         Perlunya landasan epistemologi Islami untuk suatu sistem sains (“sains islam”)
2)      Pendekatan “Penafsiran (sentuhan) Islami”
Tokoh :
         Mehdi Ghulsani
         Bruno Guiderdoni
Gagasan :
·         tidak perlu membangun sains islam tetapi cukup memberikan penafsiran (sentuhan) islami terhadap sains yang ada saat ini
3)      Pendekatan “Islamisasi Ilmu”
Tokoh :
         Naquib Al-Attas
         Ismail Raji’  Al-Faruqi
         Harun Yahya
Gagasan :
         hendaknya ada hubungan timbal-balik antara aspek realitas (sains/iptek) dan aspek kewahyuan (islam).
4)   Implementasi “Islamisasi Ilmu” menurut Ismail Raji’ Al-Faruqi
5)   Pendekatan “Islamisasi Penuntut Ilmu”
Tokoh :
         Fazlur Rahman
Gagasan :
         Yang harus mengaitkan dirinya dengan nilai-nilai islam adalah pencari ilmu bukan ilmunya.
6)        Pendekatan “Ilmuisasi Islam”
Tokoh :
         Prof. Dr. Kuntowijoyo (Alm)
Gagasan :
         Perumusan teori ilmu pengetahuan yang didasarkan kepada Al-Quran (menjadikan al-Quran sebagai suatu paradigma).
7)        Pendekatan “Pohon Ilmu”
Tokoh :
         Prof. Dr. Imam Suprayogo (Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
Gagasan :
         Agama sebagai dasar pengembangan sains.
         Sains dipandang merupakan bagian dari kajian keagamaan Islam.
8)        Pendekatan “Integrasi-Interkoneksi”
Tokoh :
         Prof. Dr. Amin Abdullah
Gagasan :
         Mempertemukan antara ilmu-ilmu agama islam (hadlarah al-nash) dan ilmu-ilmu umum (hadlarah al-’ilm) dengan filsafat (hadlarah al-falsafah)
9)      Pendekatan “Sains dan Teknologi Berbasis Wahyu”
Tokoh :
         Agus Purwanto, D.Sc. (Dosen ITS)
Gagasan :
         Pengembangan Sains dan Teknologi yang ada dalam Al-qur’an dan Al-sunnah (ontologi, epistemologi, dan aksiologi)
          
Latar Belakang  Integrasi-Interkoneksi
Pendidikan Terpadu
A.      Landasan Integrasi-Interkoneksi
·         Normatif-Teologis
           Landasan Normatif-Teologis = cara memahami sesuatu dengan menggunakan ajaran yang diyakini berasal dari Tuhan
           Kebenaran normatif- teologis = MUTLAK
         Al-qur’an + Al-sunnah
tidak membedakan antara ilmu-ilmu agama (islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial-humaniora)
         Q.S. Al-Qashash/28 : 77

·         Filosofis
·         Kultural
·         Sosiologis
·         Psikologis
·         Historis

B.      Metode Pengembangan Ilmu Umum
(Q.S. Al-baqarah: 31)
(Q.S. Al-maidah: 31)
A.      Perintah untuk Meneliti
(Q.S. Yunus: 101)
(Q.S. Al-Ghaasyiyah: 17-20)
B.      Landasan Filosofis Integrasi-Interkoneksi
·         Hidup itu Kompleks
·         Ilmu Agama + Ilmu Umum  = Memahami Kompleksitas Kehidupan Manusia
·         Integrasi-Interkoneksi -> memahami Kompleksitas Kehidupan Manusia

C.      Landasan Kultural (Budaya) Integrasi-Interkoneksi
·      Pendidikan
·           Tidak boleh mengabaikan budaya (potensi) lokal
·      Jika budaya/potensi lokal tidak dijadikan basis pengembangan keilmuan
           maka akan terjadi proses elitisme ilmu
           sehingga ilmu kurang berfungsi dalam kehidupan nyata

D.     Landasan Sosiologis Integrasi-Interkoneksi

E.      Landasan Psikologis Integrasi-Interkoneksi
·         Pembacaan secara parsial  -> Perpecahan kepribadian
·         Pembacaan secara terpadu dan menyeluruh -> Memperkuat kepribadian

F.       Landasan Historis Integrasi-Interkoneksi
 
         Abad Modern : tekanan dari ilmu-ilmu agama mulai berkurang, bahkan hampir tidak ada
         Ilmu Umum : Berkembang pesat, tetapi mengabaikan norma-norma agama dan etika kemanusiaan.
         Ilmu Agama + Ilmu Umum = KOMPAK
source : PPT Dosen

0 komentar:

Posting Komentar

 

Islam dan Sains | Copyright © 2012 | Powered by Blogger | Manga Distro Baca Komik Manga