Beberapa
Pendekatan Memadukan Islam dan Sains
1) Pendekatan “Sains Islam”
Tokoh :
·
Sayyed
Hossein Nasr
·
Ziauddin
Sardar
·
Maurice
Bucaille
Gagasan :
·
Perlunya etika islam untuk mengawal sains.
·
Perlunya landasan epistemologi Islami untuk
suatu sistem sains (“sains islam”)
2) Pendekatan
“Penafsiran (sentuhan) Islami”
Tokoh :
•
Mehdi
Ghulsani
•
Bruno
Guiderdoni
Gagasan :
·
tidak perlu membangun “sains
islam” tetapi cukup
memberikan penafsiran (sentuhan)
islami terhadap sains yang ada saat ini
3) Pendekatan “Islamisasi Ilmu”
Tokoh :
•
Naquib Al-Attas
•
Ismail Raji’
Al-Faruqi
•
Harun Yahya
Gagasan :
•
hendaknya ada hubungan timbal-balik antara aspek realitas (sains/iptek) dan aspek kewahyuan (islam).
4)
Implementasi
“Islamisasi Ilmu” menurut Ismail Raji’ Al-Faruqi
5)
Pendekatan “Islamisasi
Penuntut Ilmu”
Tokoh :
•
Fazlur Rahman
Gagasan :
•
Yang
harus mengaitkan dirinya dengan nilai-nilai islam adalah pencari ilmu bukan
ilmunya.
6)
Pendekatan
“Ilmuisasi Islam”
Tokoh :
•
Prof. Dr. Kuntowijoyo (Alm)
Gagasan :
•
Perumusan
teori ilmu pengetahuan yang didasarkan kepada Al-Quran (menjadikan al-Quran
sebagai suatu paradigma).
7)
Pendekatan
“Pohon Ilmu”
Tokoh :
•
Prof.
Dr. Imam Suprayogo (Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
Gagasan :
•
Agama
sebagai dasar
pengembangan sains.
•
Sains dipandang merupakan bagian dari kajian keagamaan Islam.
8)
Pendekatan “Integrasi-Interkoneksi”
Tokoh :
•
Prof. Dr. Amin Abdullah
Gagasan :
•
Mempertemukan antara ilmu-ilmu agama islam (hadlarah
al-nash) dan ilmu-ilmu umum (hadlarah al-’ilm) dengan filsafat
(hadlarah al-falsafah)
9) Pendekatan “Sains dan Teknologi Berbasis Wahyu”
Tokoh :
•
Agus Purwanto, D.Sc. (Dosen ITS)
Gagasan :
•
Pengembangan Sains dan Teknologi yang ada dalam
Al-qur’an dan Al-sunnah (ontologi, epistemologi, dan aksiologi)
•
Latar Belakang Integrasi-Interkoneksi
Pendidikan Terpadu
A. Landasan
Integrasi-Interkoneksi
·
Normatif-Teologis
•
Landasan Normatif-Teologis = cara memahami sesuatu dengan menggunakan ajaran
yang diyakini berasal dari Tuhan
•
Kebenaran
normatif- teologis =
MUTLAK
•
Al-qur’an + Al-sunnah
tidak membedakan antara ilmu-ilmu
agama (islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial-humaniora)
•
Q.S.
Al-Qashash/28 : 77
·
Filosofis
·
Kultural
·
Sosiologis
·
Psikologis
·
Historis
B. Metode Pengembangan Ilmu Umum
(Q.S. Al-baqarah: 31)
(Q.S. Al-baqarah: 31)
(Q.S. Al-maidah: 31)
A. Perintah
untuk Meneliti
(Q.S. Yunus: 101)
(Q.S. Yunus: 101)
(Q.S. Al-Ghaasyiyah: 17-20)
B. Landasan
Filosofis Integrasi-Interkoneksi
·
Hidup itu Kompleks
·
Ilmu Agama + Ilmu Umum = Memahami Kompleksitas Kehidupan Manusia
·
Integrasi-Interkoneksi -> memahami
Kompleksitas Kehidupan Manusia
C. Landasan Kultural (Budaya)
Integrasi-Interkoneksi
·
Pendidikan
·
Tidak boleh mengabaikan budaya (potensi) lokal
·
Jika budaya/potensi lokal tidak dijadikan basis
pengembangan keilmuan
•
maka akan terjadi proses elitisme ilmu
•
sehingga ilmu kurang berfungsi dalam kehidupan
nyata
D. Landasan Sosiologis Integrasi-Interkoneksi
E. Landasan Psikologis Integrasi-Interkoneksi
·
Pembacaan secara parsial -> Perpecahan kepribadian
·
Pembacaan secara terpadu dan menyeluruh -> Memperkuat
kepribadian
F. Landasan Historis Integrasi-Interkoneksi
•
Abad Modern : tekanan dari ilmu-ilmu agama mulai
berkurang, bahkan hampir tidak ada
•
Ilmu Umum : Berkembang pesat, tetapi mengabaikan
norma-norma agama dan etika kemanusiaan.
•
Ilmu Agama + Ilmu Umum = KOMPAK
source : PPT Dosen
0 komentar:
Posting Komentar